jump to navigation

Kisah Cinta Itu Buta… Juni 17, 2008

Posted by agusdd in lintas blog.
trackback
Pada masa dulu, sebelum dunia diciptakan seperti yang kita kenal sekarang, dan manusia belum lagi menginjakkan kakinya di sana, semua sifat kebaikan dan kejahatan berkeliaran tak tentu arah dan merasa bosan, tak tahu apa yang hendak dilakukan.Suatu hari, mereka berkumpul dan merasa lebih bosan lagi daripada sebelumnya, sampai ketika Kecerdikan mengemukakan usul :”Mari kita bermain petak umpet.” Mereka semua menyukaiide tsb, dan secara tiba2. Madness/Kegilaan berteriak: “Aku ingin menghitung, biar aku saja yang menghitung!”

Dan karena tidak ada yang cukup gila untuk ingin mencari kegilaan, semua yang lain setuju saja. Kegilaan segera bersandar kepohon dan mulai menghitung, “Satu, dua, tiga…”

Sementara Kegilaan menghitung, semua sifat kebaikan dan kejahatan tsb bersembunyi. Kelembutan menggantung dirinya di ujung bulan, Pengkhianatan bersembunyi di tumpukan sampah. Kasih sayang bergulung di antara awan, dan Nafsu Kegairahan pergi ke tengah2 bumi. Kebohongan berkata akan bersembunyi di bawah batu, tapi ternyata justru bersembunyi di dasar danau. Sementara itu, Ketamakan masuk ke dalam kantung yang kemudian ternyata dirobeknya karena kantung itu dirasanya tidak nyaman.

Dan Kegilaan masih terus menghitung, “Tujuh puluh sembilan, delapan puluh, delapan puluh satu…” Ketika itu, semua sifat tsb telah bersembunyi — kecuali Cinta. Seperti Keragu – raguan, demikianlah cinta, dia tak bisa memutuskan kemana harus bersembunyi.

Dan ini tentu tidak mengejutkan karena kita semua tahu betapa sulitnya menyembunyikan cinta. Pada saat Kegilaan sampai pada hitungan ke-99, Cinta segera melompat bersembunyi ke kebun bunga Mawar. Dan dengan bersemangat Kegilaan berbalik dan berteriak, “Bersiaplah, ini aku datang! Akan kutemukan kalian semua”

Kemalasan adalah yang pertama ditemukan, karena dia bahkan tidak punya energi untuk mencoba bersembunyi, disusul oleh Keragu- raguan, yang masih mondar-mandir karena tak tahu ke mana harus sembunyi.

Kemudian, secara hampir beruntun Kegilaan segera menemukan Kelembutan di ujung bulan, Kebohongan didasar danau dan Gairah di tengah2 bumi. Satu persatu Kegilaanmenemukan mereka semua, kecuali lagi2 Cinta. Kegilaan mulai menjadi semakin gila, karena putus asa untuk menemukan Cinta.

Lalu untuk meyakinkan, kegilaan bertanya pada guru besarnya. “Dimana itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya?”

Gurunya menjawab, “Ada ladang gandum yang luas didepan sana. Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali, kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta”

Kegilaan pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya, “Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?”

Kegilaan menjawab, “Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik). Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting – ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya”

“Gurunya kemudian menjawab ” Jadi disitulah cinta”

Mendengar bahan candaan yang tidak lucu, kegilaan bertanya lagi pada gurunya, “Dimana saya bisa mendapatkan cinta? “

Gurunya pun menjawab “Ada hutan yang subur didepan sana, carilah perkawinan. Berjalanlah tanpa boleh mundur kembali (menoleh) dan kamu hanya boleh menebang satu pohon saja. Dan tebanglah jika kamu menemukan pohon yang paling tinggi, karena artinya kamu telah menemukan perkawinan”

Kegilaan pun menjawab, “Sebab berdasarkan pengalamanku sebelumnya, setelah menjelajah hampir setengah hutan, ternyata aku kembali dengan tangan kosong. Jadi dikesempatan ini, aku lihat pohon ini, dan kurasa tidaklah buruk-buruk amat, jadi kuputuskan untuk menebangnya dan membawanya kesini. Aku tidak mau menghilangkan kesempatan untuk mendapatkannya“

Gurunyapun kemudian menjawab, “Dan ya itulah perkawinan”

Cinta itu semakin dicari, maka semakin tidak ditemukan.

Cinta adanya di dalam lubuk hati, ketika dapat menahan keinginan dan harapan yang lebih. Ketika pengharapan dan keinginan yang berlebih akan cinta, maka yang didapat adalah kehampaan… tiada sesuatupun yang didapat, dan tidak dapat dimundurkan kembali.

Waktu dan masa tidak dapat diputar mundur. Terimalah cinta apa adanya.

Perkawinan adalah teman dekat Cinta. Ketika kesempurnaan ingin kau dapatkan, maka sia – sialah waktumu dalam mendapatkan perkawinan itu, karena sebenarnya kesempurnaan itu hampa adanya.

Sang guru pun berpesan, jika kamu memang hendak menemui cinta maka hitunglah rumus ini. Saat ini, ujar sang guru, cinta sedang dibelenggu oleh kebencian. oleh karena itu segera bebaskanlah dengan melihat rumusan ini :

Tanggal lahir kamu adalah 19 Maret 1977
Dipecah menjadi : 1 + 9 + 3 + 1977 =1990
1+9+9+0=19
1+9=10
1+0=1

Setelah mendapatkan hasilnya, maka mereka yang mengepung cinta akan bisa diketahui sifat-sifatnya. sifat-sifat hasil perhitungan itu akan memberitahu kegilaan yaitu, jika :

1. Keberuntungan selalu menyertai kegilaan, meskipun kegilaan tidak pernah terlalu tergantung kepadanya. Biasanya disaat kegilaan sedang benar-benar memerlukannya, keberuntungan itu dengan sendiri menyinari kegilaan. Namun, kemandirian kegilaan itulah yang sebenarnya yang menyebabkan mengapa kegilaan selalu beruntung dan hoki…..

2. Kegilaan cenderung berpikir semua orang lebih beruntung dibanding kegilaan, tapi….jika kegilaan mendapat restu dan dukungan dari orang lain, boleh dikata hampir tak ada yg tidak bisa kegilaan lakukan

3. Apapun bidang kehidupan kegilaan, kelihatannya kegilaan akan selalu berhasil dan sukses, asalkan kegilaan tekun dan konsisten juga mau bertahan cukup lama pada salah satu bidang dan mencoba menyelesaikannya. Satu resep untuk mengoptimalkan keberuntungan kegilaan : Tetaplah Konsisten dan Ulet.

4. Kegilaan setuju bahwa setiap sifat memiliki hokinya masing-masing, tapi kegilaan adalah orang yg pertama yang selalu mengenali datangnya hoki. Terutama jika bicara mengenai hubungan cinta.

5. Kegilaan merasa perlu menyenangkan semua orang yang ada di sekitar kegilaan. Tentunya ini akan kurang baik karena bisa menutup pintu hoki kegilaan. Pintu hoki menuju cinta sejati dan karir yang baik baru akan terbuka untuk kegilaan jika kegilaan mencoba mengurangi dan berhenti berusaha terlalu keras untuk menyenangkan semua orang disekitar kegilaan.

6. Kegilaan sangat beruntung dikelilingi oleh mereka yang peduli dan menyayangi kegilaan, namun tetap saja kegilaan merasa tidak merasa beruntung dalam hubungan cinta.

7. Kegilaan pasti sering mengalami keajaiban kecil, disadari atau tidak. Terutama dalam hal cinta dan keuangan. Kegilaan akan sering menemukan keduanya saat menindak lanjuti sebuah pertemuan yang tak terduga.

8. Hoki akan mendatangi kegilaan dalam bentuk peluang, dan itu hanya terjadi jika kegilaan mengambil keputusan dengan hati dan pikiran.

9. Kegilaan memiliki kekuatan untuk menarik hampir semua orang yang kegilaan inginkan dalam hidup ini. Hal ini disebabkan karena dewi fortuna selalu menyertai kegilaan, bukan itu saja untuk orang-orang yang dekat dengan kegilaan pun akan tertular keberuntungan yang kegilaan pancarkan.

Mendengar ocehan dan tingkah laku gurunya yang membosankan kegilaan mencari kemarahan, kecemburuan dan iri untuk menemukan Cinta. Namun tetap tak muncul juga, lalu kecurigaan dan prasangka pun muncul dan membisikkan pada Kegilaan, “Kau hanya perlu mencari Cinta, dan dia bersembunyi di semak bunga Mawar.”

Kegilaan pun mengambil garpu dari kemarahan dan menusuk2annya serampangan kearah semak Mawar. Dia terus menusuk nusuk sampai terdengar suara tangis memilukan yang membuatnya berhenti. Cinta keluar dari persembunyiannya sambil menutup mukanya dengan tangan. Di antara jari – jarinya mengalir darah segar yang ternyata berasal dari kedua belah matanya.

Kegilaan yang terlalu bersemangat untuk menemukan Cinta, tanpa sengaja telah melukai Cinta. “Apa yang telah kulakukan!” teriaknya menyesal. “Aku telah membuatmu buta! Bagaimana aku harus memperbaikinya?” Cinta menjawab, “Kau tak mungkin memperbaikinya. Tapi kalau kamu bersedia melakukan sesuatu untukku, kamu bisa menjadi penuntunku.”

Dan semenjak itulah, Cinta itu buta namun dia bisa melihat dalam kegelapan, karena dia selalu didampingi oleh Kegilaan.

Sumber: Unknown

Komentar»

No comments yet — be the first.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: