Bagaimana Cara Bersykur Ketika Kita Menua September 22, 2022
Posted by agusdd in Nasehat.trackback
Baru paham kenapa mereka yang sudah berumur emosi mulai tidak teratur dan tak terkendali.
Begini pertanyaanya saya.
– Bayangkan kita telah berumur 70 tahun, 30 tahun dari umur tersebut dalam kondisi sakit. Apa yang ada dalam pikiran kita? Bagaimana hari esok akankah lebih baik?, apa yang bisa kita harapkan lagi?
– Bayangkan kita tidak bisa lagi melihat normal, jalan saja susah, tidak tahu apa yang ada di depan kita. Akankah kita berjalan kesulitan seperti ini seterusnya?
– Bayangkan, pendengaran kita mulai terganggu. Sering mendengar suara berisik seperti jet di telinga, kadang seperti guntur, kadang berdegung, kadang sunyi senyap. Apakah kita akan menjalani hidup akhir tua dengan ketenangan?
– Bayangkan, pergerakan motorik mulai lemah, jalan hanya bisa dengan merayap atau bantuan tongkat, satu langkah kaki hanya bisa untuk jarak kurang dari 10 cm, melangkah tak lagi cepat, kerakan motorik sering terganggu dengan tremor, kadang kehilangan keseimbangan.
– Bayangkan ketika berbagai rasa yang dulu kita kenal mulai menghilang, makanan minuman tidak lagi melegakan, akankah kita bisa menikmati rasanya kuliner mengenakkan lagi? Bagaimana besok kita akan makan, akankah satu dua tahun lagi kita bisa makan enak.
– Bayangkan kesehatan mulai menurun. Tidak semua jenis makanan bisa dimakan karena penyakit. Akankah kita sakit-sakitan lagi hari esok.
– Bayangkan ketika kita pingin tidur tapi tidak bisa tidur, lelah tapi tidak bisa istirahat, ingin duduk tapi tidak bisa duduk santai, tidak ada lagi kursi goyang dan kursi malas, bayangkan ketika kasur justru menjadi tempat seperti penjara.
Itulah beberapa kenikmatan masa muda yang dicabut ketika kita kita menjadi orang tua. Namun tanpa tahu kapan umur kita akan habis, jadi kita harus menghadapinya dengan bersabar dan selalu bersyukur.
Jadi ketika kita masih muda, marilah banyak-banyak bersyukur atas nikmat yang diberikan. Karena apa yang menjadi pertanyaan saya di atas, sudah pasti akan dialami oleh setiap manusia siapapun itu. Dengan bertambahnya umur, ketika kita semakin tua, sudah pasti nikmat yang Allah berikan akan dicabut satu-satu secara perlahan. Dan nikmat terakhir yang akan dicabut adalah nikmat kita hidup. Maka bersyukurlah selagi ada nikmat kehidupan.
Apapun gejala yang menjadi penghalang, yang kita rasa sekarang tidak enak, itu bukanlah apa-apa. Mari tetap bersyukur karena kita masih hidup, masih bisa menghirup udara. Dengan begitu masih bisa terus berdzikir dan beristighfar setiap detiknya. Itulah cara untuk membuat hati kita tenang dan bisa menikmati hidup.
Komentar»
No comments yet — be the first.