Kenapa Mamilih Banyak Anak? Januari 1, 2018
Posted by agusdd in science.trackback
Ada yang bertanya.
“Kamu kejar target, masih muda anak kok udah banyak?”
Jawaban singkat.
“Alhamdulillah…”
Jawaban panjang.
“Anak itu lucu. Saya suka.
Umur 1-6 bulan, saya bebas peluk. Hangat. Ketika menggendongnya, hilang semua masalah dunia ini.
Umur 6-12 bulan. Mereka suka bikin saya ketawa dan bikin saya sedih. Kenapa? karena teringat ketika saya masih kecil, saya mau ngomong dan bercerita tapi tidak bisa. jadi hanya uauaua au au… dalam pikiran, nanti saya akan ceritakan kalau sudah bisa ngomong, tapi ternyata itu semua sudah terlambat.
Saya tidak bisa mengingatnya lagi. Apa yang mau saya ceritakan waktu itu, hilang begitu saja. Mirip seperti kita lupa akan mimpi. Hanya perasaan saja yang terganggu. Pada umur ini, anak mulai memanggil-manggil dan bersuara.
Dia kadang bercerita, bersuara aneh. Suara-suara ini mengisi kekosongan rumah yang dulu sepi. Terbayang, bagaimana suasana rumah jika tidak ada anak-anakku yang bersuara.
Meski mereka mengaduh, menangis, berteriak.. semua itu adalah hiburan dan nikmat yang harganya tidak pernah bisa terbeli dengan apapun dan berapapun.
Umur 1-2 tahun. Dengan polah tidak terduga, anak-anak ini membuat saya bisa terpingkal-pingkal. Kadang tertawa sendiri dan kadang merenung karena saya harus tebak-tebakan.
Ini lasak-lasak apa ya? ooo dinosaurus (raksasa maksudnya). Lecet-lecet… ooo kepeleset.. acekelek.. (belum pernah menemukan apa artinya). hewan bersuara ua ua ua(ndak tau yang mana). asli butuh kamus anak-anak.. jadi pingin bikin kamus anak-anak.
Bila mereka menangis, enak dipeluk. Bila kotor, asik dimandiin. Dunia anak-anak itu begitu indah.
Umur 2-4 tahun. Mulai beraktivitas sendiri. Pada umur-umur ini, anak-anak juga suka bermain sandiwara, berimajinasi, main sendiri, cerita sendiri, gangguin orang lain, nakal, gerak cepat, tidak mau berhenti, dan show off semuanya.
Jangankan mata melek, mata merem aja, kasur yang luasnya 2×2 berasa milik sendiri. Tidur kayak gangsingan, dari pinggir ke pinggir. Ketawa sendiri, nangis sendiri. NGelindur. Mungkin mimpinya lagi tour de galaksi kali ya. Asli tidurnya pun lucu.
Sebelum tidur juga kasur nggak pernah bener, jangankan mau ditata. Nyari barangnya aja susah. Kadang disembunyi-sembunyiin. Ditumpuk bikin gunung-gunungan. Main loncat-loncatan. Main benteng-bentengan. Aisss….banyak sekali ide liarnya.
Begitu juga kalau pagi siang, sore mau main, semua mainan diambil. Kardus-kardus, kotak-kotak, apapun semua yang isinya mainan diangkat, dituang mainananya, ditebar.
Ruang pelataran, kamar tidur, kamar tiv, kamar tamu dan semuanya. Rumahpun penuh dengan mainan. Mbahnya sampai bilang kapal pecah. Tapi ya gitu deh.. nebar doang nggak dimainan semua.
Kayaknya, anak-anak tu suka aja mereka lihat rumah berantakan, karena pasti abis itu umi abinya ngomel-ngomel. Dia lalu perhatiin, diem saja. Lalu komentar.
“Gpp abi. Gpp umi. Tuh kan…” komentar anak dengan polosnya. Sini umii.. sini abi.. tuu kodok… Tandanya anak-anak minta diperhatiin, lalu minta kita ikut main.
Umur 4-6 tahun. Mereka masuk dunia baru, dunia sekolah, belajar calisting. Berkompetisi. Lucu-lucu sekali. Lihat bagaimana mereka bercerita, bagaimana mereka berkeluh kesah, bagaimana anak mulai pilih-pilih. nyebelin dan menghibur..
dst….””
Tapi bukan itu saja soal hibur dan lucu-lucuan. Pertanyaan akan saya balik. Jika kita punya usaha, mau PT, mau warung makan, maupun apa itu. Pertanyaanya adalah, pingin punya banyak usaha dengan cabangnya atau mau usaha kecil itu-itu saja?
Mayoritas akan pingin usaha yang banyak cabang. Makanya tidak heran sifat manusia yang sukses, jika tidak bisa mulai dari nol dia akan akuisisi.
Anak juga begitu, semakin banyak, semakin menghibur. Ketika mereka bersaudara banyak, itu akan membantu mereka di masa depan.
Tidak hanya itu, anak menjadi investasi kita di masa depan. Saya tidak pernah tau, doa anak yang mana yang akan dikabulkan oleh Allah SWT. Saya hanya berdoa, insyallah, mereka akan menjadi ladang pahala saya dan Suci Dian
Aamiin…
Komentar»
No comments yet — be the first.