Terima Kasih dan Minta Maaf November 20, 2011
Posted by agusdd in science.trackback
Terharu, akhirnya anakku paling bungsu, Rafi bisa juga mengucapkan kata Minta Maaf dan Terima Kasih. Dengan lancar, dia sudah berani mengakui kalo salah maka harus minta maaf. Cium tangan sekaligus sambil bilang maaf. Meski sambil merengek paling tidak dia paham apa arti minta maaf.
Hari ini, ucapan terima kasih juga Rafi sampaikan ke abinya. Usai dibuatkan susu secara tidak sengaja Rafi melafalkan kata terima kasih. Abi mendengarnya samar-samar karena jalan kebelakang, uminya yang ngasih tahu.
“Abi itu Rafi bilang terima kasih,” kata uminya.
“Wau amazing,” pikirku. Ditengah dia belum lancar berkata-kata dan bingung bagaimana mengutarakan keinginannya, dua kata tersebut paling dulu bisa dimengerti olehnya.
“Alhamdulillah”
Kalau ditanya kenapa saya menekankan hal itu?
Jawabnya adalah karena dua kata tersebut bukan sesuatu yang mudah untuk diucapkan oleh anak-anak jaman sekarang. Bahkan jangankan anak-anak, orang yang berpendidikan saja susah melafalkannya. Jangankan menyadari kesalahan hingga bilang maaf, ucapkan terima kasih saja kepada petugas Pom Bensin kayak yang di iklan-iklan itu saja susah. Iya kan? Begitu juga kebiasaan saat mahasiswa itu turun angkot, mendapatkan kembalian, juga saat seseorang itu bertemu hal baik.
Komentar»
No comments yet — be the first.