Simbah Bilang…. November 1, 2011
Posted by agusdd in science.trackback
Tertekan karena mengalami gangguan tidur akhirnya membawaku ke simbah. Maklum aku termasuk bukan orang yang percaya dengan psikiater karena mereka itu kurang pinter. Beda sama simbah yang sudah terkenal sebagai orang “pinter”.
Kali ini saya diberi nasehat sama simbah, kenapa kok saya susah tidur. Insomnia? Ya itu kata dokter yang sebenarnya maknanya juga susah tidur.
“sama kok,” kata simbah.
“Kalo ke dokter atau psikiater kan kamu bayarnya mahal, makanya dia ganti nama, kalo ma aku mah cukup bawa singkong atau teh aja dah cukup. Jadi itu biar elit aja. ”
Apa penyebabnya! “Tidak terjadi keseimbangan diotak” itu menjadi penyebab otak kita sulit beristirahat.
Pemicunya :
1. Ketakutan.
Beberapa orang yang mengalami gangguan tidur terjadi karena dalam dirinya terjadi peringatan dini. Takut melihat hantu misalnya, keseringan mimpi buruk, takut bila tertidur badannya akan menghadapi sesuatu yang tidak diinginkan. Akibatnya, otak akan memerintahkan pikirannya untuk selalu terjaga, tubuh siaga dan terus menjaga agar tetap fit meski sebenarnya sudah kelelahan. Dengan otak terus diperas, orang-orang model begini biasanya memiliki tekanan batin. Ini adalah tahap depresi paling ringan. Obat tidur tidak akan menyembuhkannya karena hanya akan memperparah keadaan.
Solusi : bawa cabe, bawang, garam, diulek bikin nasi goreng. Makan deh. Insylah kenyang.
2. Kecemasan.
Orang yang susah tidur biasanya juga bisa terpicu oleh kecemasan yang berlebihan. Bahkan tidak hanya cemas, rasa bahagia yang berlebihan juga bisa membuat seseorang itu tidak bisa tidur. Contohnya besok mau mudik atau ada ujian, entah mengapa secara tiba-tiba otak juga memerintahkan tubuh untuk siaga. Tipe ini orang tidak bisa tidur karena tingginya hormon “wah mbah lupa namanya”.
Solusi : setel musik, pilih channel olah raga atau karoke. Triak-triak deh. Dijamin teler.
3. Perfeksionis.
Tipe ini paling berbahaya karena sulit disembuhkan. Mengapa? Karena perfeksionis itu adalah karakter. Sehingga apa yang harus disembuhkan adalah karakternya dulu. Insomina karena perfeksionis itu misalnya belum ada apa-apa ni, eh tu orang sudah mikir macem-macem. Misal guru disekolah baru bilang, besok Andi ada tugas, datang jam 10 pagi ya. Nah itu, didalam otak di Andi sudah muncul banyak strategi dan perencanaan. Misal : “Saya tidak boleh telat sampai sekolah, jadi harus ….”
“Wah kalau saya berangkat besok naik ini…. nanti …”
“Besok saya akan menyiapkan baju ini supaya …”
“Ah biar dapet pujian, saya akan …”
“Oh, mending saya…”
“Ngomong-ngomong tugas apa ya besok, kalo tugasnya ini saya akan … Kalau ini saya akan….” dst… Orang perfeksionis ini kasihan karena banyak tekanan dalam dirinya.
4. Tertekan
Banyak persoalan yang harus dihadapi oleh orang diwasa biasanya sering membuat seseorang itu tertekan (depresi). Tekanan ini muncul karena masalah itu tidak terpetakan dengan baik. Tekanan dirasa makin berat karena orang yang mengembannya tidak bisa membagi rata dan terus mempersoalkan masalah tersebut. Antara otak kiri dan otak kanan tidak bisa diseimbangkan kapan antara harus memperioritaskan waktu istirahat dengan bekerja. Akibat tidak adanya kemampuan memisahkan kondisi tersebut, terjadilah akumulasi masalah sehingga otak terasa mau pecah. Slamet deh kalo dah tahap ini, Anda harus siap-siap gila.
Solusi : banyak-banyak nonton filem humor cuy.
Komentar»
No comments yet — be the first.