Belajar Saham, Bingung karena bertolak belakang Oktober 11, 2011
Posted by agusdd in Teoriku, Uncategorized.trackback
Belajar investasi di saham benar-benar membuat kita bingung antara “mana investasi yang sesungguhnya dengan mana investasi yang sifatnya ‘judi‘”. Lihatlah review tulisan ini di kutipan awal ada jelas tertulis di pasar saham itu selalu ada investor yang untung dan rugi karena suatu faktor “X”.
Meski pada dasarnya ada teknik mengajarkan kita untuk melihat dan menganalisa bahwa investasi saham itu perlu diperhitungkan — karena investasi yang akan kita tanamkan dalam 1-5 bulan atau beberapa bulan mendatang itu — agar nilai pengembalian yang sesuai harapan. Sayangnay penjelasan itu tidak bisa menjawab faktor “X” yang menyebabkan ‘rugi’. Rugi yang dimaksud adalah ketika investor menjual saham yang dimiliki karena harga saham turun maksud saya bukan karena krisis.
Turunnya harga saham ini tidak wajar karena berdasarkan perhitungan seharusnya harga saham itu naik. Ada juag perusahaan yang valuasinya jelek tapi ternyata harga saham malah tinggi. Pertanyaanya bagaimana mungkin perusahaan yang harga sahamnya jelek dibeli banyak orang? Banyak pelaku menyebut saham-saham jenis ini adalah saham ‘gorengan’. Lebih-lebih lagi yang membuat kita bingung adalah, bagaimana mungkin saham itu harus dibeli dengan perhitungan tertentu sementara pada dasarnya valuasi itu didasarkan pada kondisi perusahaan yang mengeluarkan kinerja atau laporan keuangannya itu kuartalan. Kalau laporan keuangan itu tiga bulanan, apa iya harga saham perusahaan itu harus berubah setiap menitnya? — ingat bukan hari ya, tapi menit —
Pertanyaanya adalah, kenapa investasi itu dilakukan harian? kenapa tidak sinkron? lihatlah bagaimana kondisi pasar saham menurut Aidil Akbar yang ditulis dalam kolomnya di detikfinance. Artinya bahwa kecenderungan bermain saham itu memang hanya main tebak-tebakan kan? investor hanya masuk sesaat — hitungan menit dan kemudian keluar lagi menit berikutnya untuk mengambil untung dari kenaikan saham —.
Bapepam LK sebagai pengatur sudah menjelaskan bahwa unsur dari keuntungan di pasar saham karena terjadi proses jual dan beli. Barangnya memang tidak kelihatan tapi unsur jual beli itu ada, makanya dihalalkan. Kenapa transaksi terjadi harian, bisa dijawab karena banyaknya pelaku pasar/investor yang mengalihkan hak atas sahamnya kepada investor lain yang menginginkan saham tersebut. Kebetulan karena transaksi terjadi secara maya dan jumlah investor yang mencapai ratusan ribu, secara otomatis tiap hari tercatat transaksi. Hal itulah yang menafikkan judi terjadi dipasar saham, judi hanya terjadi bila si pelaku dengan sengaja hanya main tebak-tebakan tanpa memperhitungkan faktor funamental dari suatu perusahaan. Makanya ada beberapa catatan yang diberikan oleh MUI atas penghalalan tersebut.
Komentar»
No comments yet — be the first.