jump to navigation

Menjaga Keharmonisan Rumah Tangga Juli 15, 2011

Posted by agusdd in lihat sekelilingku.
trackback

Rumah tangga ibarat sebuah kendaraan perlu perawatan dan pemeliharaan khusus setiap waktu. Kuncinya, melihat umur rumah tangga menjadi tahapan khusus bagaimana terapi itu perlu dilakukan. Tapi tak hanya itu, bagaimana perilaku yang menjalankan rumah tangga itu yang paling menentukan. Ibaratnya seperti kendaraan baru yang dipakai oleh pemilik yang hati-hati dan rajin merawatnya, 2-3 tahun kemudian tentu masih akan baik, bagaimana dengan pemilik kendaraan yang ugal-ugalan. Wah, 1 tahun aja mungkin kendaraanya dah banyak berganti casing, peot sana-sini atau malah ganti kendaraan baru.

Mirip-mirip begitulah, dalam berumah tangga juga ada problematika hidup. Ini beberapa catatan dari mereka yang telah menjalaninya :

1) visi dan misi
Kedengarannya seperti sebuah perusahaan. Tapi, visi dan misi ini juga bagian dari hal terpenting membangun rumah tangga yang aman, tentram dan bahagia. Contohnya suami yang doyan kerja saja karena berpikir membahagiakan istri dan anak cukup dengan uang melimpah sangat tidak baik untuk menjaga keharmonisan keluarga. Demikian pula ketika istri yang ngotot berkarir secara berlebihan sehingga anak lebih banyak ditangani pembantu.

Kesamaan visi dan misi sebenarnya juga menjadi pengikat eratnya hubungan suami istri. Seimbangnya visi dan misi menjadi alat keduanya saling mengasihi. Kalo tidak sinkron misalnya salah satu terlalu memaksakan — istri terlalu demen belanja, atau suami yg terlalu mengharapkan aktivitas seks berlebih — bisa saja membuat rumah tangga hancur.

2) komunikasi
Hal terpenting dengan menyatunya dua individu adalah komunikasi. Salah cara penyampaiannya bisa beda hasil. Ingat pria dan wanita ditakdirkan dengan pola pikir dan prilaku sangat berbeda. Menciptakan komunikasi yang baik adalah sarana menjaga rumah tangga harmonis.

Pria dari lahir punya sikap ceplas-ceplos sementara wanita cenderung menutup-nutupi. Contoh ini bisa dilihat misalnya lebih banyak wanita malu membicarakan soal seks di dalam kelas, beda ama pelajar laki-laki yang biasanya selalu mengarah ke situ-situ mulu. Lelaki punya takdir agresif sedang wanita pasif.

3) Pengertian
Rasa pengertian, tepo seliro, toleransi, peduli, saling memaklumi, care atau apalah namanya adalah cara untuk membuat rumah damai. Tanpa jurus satu ini, rumah tangga isinya hanya akan dipenuhi dengan omelan dan kemarahan.

Perilaku yang berbeda dan hasrat yang saling berlawanan membuat rasa pengertian ini harus benar-benar dipupuk dan ditanamkan dalam hati sedalam-dalamnya. Istri dan suami harus saling mengerti bila salah satunya sedang dalam masa pancaroba.

Ambil contoh misalnya istri yang datang bulan. Kebiasaan lain adalah kegiataan istri belanja yang umumnya para lelaki cepat bosan dan lelah dengan kegiatan ini, sebaliknya lelaki sangat suka belanja elektronik.

Tabiat itu berbeda karena memang sifat dasar manusia berbeda. Takdir laki-laki adalah memiliki aktivitas yang memerlukan adrenalin (balapan, mencangkul dan kerja keras lain), sedang perempuan lebih pada aktivitas yang lebih ramah misal memasak, menyapu, dll.

Rasa pengertian juga diperlukan untuk membahagiakan pasangan, misal istri yang menawarkan teh/kopi pada suami usai pulang kerja, atau suami yang membantu istri mencuci atau sekedar menyapu halaman rumah.

4) seks
Seks menjadi bagian terpenting dalam membangun keluarga bahagia. Irama dan ritme pasangan biasanya sulit disatukan karena aktivitas seks ini sangat tergantung mood. Mengingat mood sangat tergantung situasi dan kondisi, maka pasangan harus saling mengerti dan masing-masing pintar menyiasati. Apalagi bila pasangan keduanya terpisah jauh antar dua kota atau provinsi atau meski itu hanya beda pekerjaan. Khusus bagi yang bekerja di Jakarta, mood paling rawan terganggu karena kondisi Jakarta yang sering macet atau karena tekanan kerja yang selalu bikin stress. Jadi pandai-pandailah. Ada baiknya, sering baca-baca literatur bagaimana cara membahagiakan istri atau suami yaitu dengan cara melakukan seks yang benar.

Sekian dulu, lagi kerja ni. Hee…

Komentar»

No comments yet — be the first.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: