Dulu waktu belum ada listrik Mei 31, 2011
Posted by agusdd in science.trackback
Melihat ada presentasi kawan yang menyebut di Indonesia masih ada 7500 desa yg belum terlistriki. Hmmm… Jadi mengingat masa lalu
Dulu sekali, saat umurku 4-9 tahun, masa dimana aku bermain, listrik di desaku belum masuk. Tapi meski tanpa listrik, kebahagiaan masa kecilku serasa tidak pernah hilang sampai sekarang. Bahkan aku merasa, masa tanpa listrik itu adalah masa paling indah.
Sebelum tahun 1990, di Batanghari kota kelahiranku, setiap malam, cahaya bulan adalah yang menghiasi langit-langit malam. Kami sekeluarga ber-empat sering tiduran diluar rumah untuk menikmati angin malam dan cerahnya langit yang bertabur bintang.
Tidak ada polusi waktu itu, termasuk polusi cahaya. Langit kelihatan begitu terang sehingga banyak warga lain yang juga keluar rumah, sama seperti kami.
“Indah-indah….” kenangku mengingat masa dulu. Aku bahkan saat ini selalu merindukannya. Terkadang aku sedikit menceritakan kepada istriku tentang perasaan kerinduanku tentang tanah kelahiranku masa itu. Seandainya bisa aku ingin mengajak istriku tahu masa sulit kehidupanku waktu itu. Tapi sungguh sangat indah sekali sayang.
Menjalani hidup berhari-hari sepertinya tanpa masalah. Sepulang sekolah, kami mengaji dan malam pun kami mengaji. Ditemani lilik dan ublik, sentir, lampu teplok, atau apalah sejenis lampu yg menyala dari pembakaran minyak tanah, adalah teman malam saat aku mengaji, belajar juga tidur. Rasanya meski menggunakan api, justru malah tidak ada kejadian kebakaran rupiah. Aku juga heran? Atau mungkin waktu itu aku masih kecil saja sehingga tidak ada berita.
Remang malam bersinar bulan makin menghiasai keindahan suasana desa. Kami bermain oncor (penerang dari bambu) dan membawanya bermain ditempat gelap. Membakar sampah, berlari mematikan oncor, juga kejar-kejaran kesawah bersama teman-teman adalah kegiatan rutin kami. Bermain-bermain, bermain dan bermain. Oh…indahnya waktu itu.
Aku sangat merindukannya. Bapak, ibu, kakak, adik…I miss you my family….
“Ya Allah, berikanlah aku kekuatan dan ketabahan hati. Duniamu ini sungguh sangat indah dan penuh tipu daya. Jangan Engkau biarkan aku terlena dalam lamunan ini. Jalan menuju keridhaan-Mu sungguh adalah yang aku cari. Berikanlah petunjuk padaku agar aku bisa menatap hari depan dan membawa keluargaku ini pada surga-Mu di dunia juga surga-Mu di akhirat nanti. Amin”
Komentar»
No comments yet — be the first.