Bahasa “Nyang Ancur” April 7, 2011
Posted by agusdd in science.trackback
Dari kecil urusan bahasa aku bukan ahlinya. Ikut bertatap muka (KBM/kegiatan belajar mengajar) di kelas, khusus untuk mata pelajaran bahasa Indonesia, membuatku sungguh sangat bosan. Kenapa? karena urusan bahasa ini bener-bener bisa membuat gue gila.
Heran, ya itulah yang selalu tertanam dalam benak. A ditambah B bisa menjadi C. Tak hanya itu, perbedaan persepsi setiap orang juga membuat editorial suatu tulisan kabur dan subjektif tergantung orang yang memeriksanya. Lihat saja contoh ini :
“Banyak yang bisa berubah dalam beberapa pekan. Pada Februari, Presiden Obama merilis anggaran dan di dalamnya mengusulkan
mempertahankan pemangkasan pajak era Bush, kecuali terhadap kelompok kaya. Tetapi pengecualian terhadap kelompok kaya tidak hingga 2013, sesuai dengan kesepakatan pada Desember, tetapi berlaku dalam waktu yang tidak ditentukan. Dengan begitu, Presiden Obama tidak memasukkan isu pajak dalam kampanye pemilihan presiden berikutnya”
Pusing nggak? terus terang kalo gue baca pusing. SPOK-nya tidak jelas. Semuanya menerangkan diterangka. Itu baru satu paragraf, apalagi kalau daku sodorkan semuanya satu halaman, dijamin stress. Padahal pertanyaanya simpel, “Ditulisan itu mau menyampaikan apa si?” “Mau ngomong apa, kok mbelibet”.
Gue terlalu begok berbahasa, sehingga tidak bisa
“memperpanjang-panjang” suatu tulisan. Maka jadinya, yaaa..begitulah.
Komentar»
No comments yet — be the first.