Batubara, Minyak, Gas, Iklim Global dan Kebodohan Mei 12, 2008
Posted by agusdd in lihat sekelilingku.trackback
Energi kita untuk siapa?
saya kira artikel yang ditulis oleh Hanan Nugroho (Bappenas), dengan judul Percepat Infrastruktur untuk Mendongkrak Pemakaian Gas Bumi! sangat tepat. artikel ini ditulis pada 2004. dapat dilihat di situs lipi. lihatlah bagaimana harga minyak terus melejit pada saat ini. sudah menembus angka USD 123 itu sangat fantastis. padahal setiap kenaikan 1 dolar berakibat subsidi membengkak lebih dari 2 T. wah, wah… untuk siapa coba uang ini. padahal tau kan BBM hanya dibakar dijalan. belum lagi antara orang penggunanya lebih banyak mobil. sudah jelas, uang sebanyak ini dibakar oleh orang kaya.
Ssaya berpendapat kepastian ini sudah tak bisa ditawarlagi. memang ada dampak positifnya, kini industri pertambangan tengah berada di puncak keemasannya. Wajar jika para pemilik sumur minyak, benar-benar menikmati melejitnya harga komoditi tambang ini.
Selain itu peningkatan harga juga terjadi pada jenis batubara, besi, gas dan mineral lainnya. ikut-ikutan pun, harga kebutuhan dasar pokok juga terus meningkat. wah. ini indonesia bisa koleps ni. Belum lagi Indonesia telah nyata-nyata dinobatkan menjadi salah satu negara pengimpor minyak sejak 2004. otomatis devisa negara kesedot abis untuk belanja. hmm… edan negeri ini.
Tapi katanya, masih ada untungnya. Tengok saja, bagaimana posisi Indonesia yang menjadi eksportir LNG terbesar di dunia. Selain itu, posisi Indonesia pun masih tergolong memuaskan karena menjadi negara pengekspor 70 persen produk batubara, antara lain diekspor ke Jepang, Korsel, Taiwan, dan negara lain. ini kudapat waktu liputan di esdm kemarin pas Rakornas pada April 2008.
Dari segi cadangan energi, Indonesia memiliki batu bara yang bisa diproduksi sebanyak 19,3 miliar ton, cadangan gas 182 triliun kaki kubik, dan cadangan minyak mentah 8 miliar barrel. Dari jumlah itu, jika tidak ada eksplorasi untuk menemukan cadangan baru batu bara cukup untuk kebutuhan 147 tahun, gas bertahan selama 61 tahun lagi, dan minyak bumi hanya mampu bertahan untuk kebutuhan 8 tahun.
Produksi batu bara Indonesia tahun lalu, mencapai 153,7 juta ton dan sekitar 70 persen diekspor. Produksi minyak bumi, termasuk kondensat, tahun ini diproyeksikan kurang dari 1 juta barrel per hari dan sekitar 500.000 barrel diekspor. Produksi gas alam Indonesia tahun 2005 tercatat 8,13 miliar kaki kubik per hari dan sekitar 58,4 persen diekspor dalam bentuk gas alam cair (liquefied natural gas/LNG), elpiji, dan melalui pipa.
Melihat jajaran fakta diatas, Indonesia harus merasa bangga dan juga khawatir. Bangga karena masih memiliki cadangan, namun juga khawatir karena bahan alam tersebut memiliki batas waktu. Tanpa eksplorasi yang lebih maka pada saatnya nanti, Indonesia akan sama seperti 2004 lalu dimana kita menjadi nett importir minyak. Negara mana yang akan kita tuju? Ini belum perlu dibahas. Masih banyak ada kekeyaan alam di negeri ini yang bisa dimanfaatkan. Tapi yang perlu dicari jawabannya adalah energi ini kemana? siapa yang menikmati.
Pengamat Lingkungan Prof Dr Emil Salim mengusulkan pada akhir 2007 silam, agar pemerintah segera membentuk Badan Energi Terbarukan. Beliau juga menghimbau pemerintah agar menghapus subsidi bahan bakar minyak dan mengalihkannya bagi pengembangan energi terbarukan. Bagaimana tidak karena telah banyak dilihat ibu-ibu harus mengantre berjam-jam di pangkalan untuk memperoleh jatah minyak tanah yang hanya 2-5 liter. Padahal, produk ini di pasar internasional disebut kerosin, dan kerosin murni dipakai sebagai bahan bakar pesawat jet sehingga harganya sangat mahal. ”Kita di Indonesia ini kerosin hanya dipakai untuk menyalakan kompor dan dioplos untuk mesin motor nelayan yang tidak mampu membeli solar,” ujarnya.
Emil juga menambahkan setiap tahun pemerintah mesti mengeluarkan subsidi BBM hingga 70 triliun, termasuk subsidi PLN yang mencapai 27 triliun. Sementara Kusmayanto Kadiman, Menristek kita bilang, Subsidi kita sudah 200 triliun lebih, untuk apa gt. sayang aku diajak ngobrol.
Bodohnya adalah disatu sisi, pengembangan energi terbarukan tidak mendapat subsidi. “Ini belum ada prioritas, kan tidak benar. Mestinya energi terbaharukan yang berkembang sementara energi dari bahan tambang yang dari fosil itu segera diganti, karena jumlahnya yang terbatas,” ujar Emil salim pada Desember silam di BPPT.
Lebih lucu lagi, ujar Emil, Pemerintah saat ini justru mengalihkan pembangkit energi listrik dari minyak ke gas dan batu-bara. Sementara bagi masyarakat yang tadinya menggunakan minyak tanah, diminta untuk konversi ke gas. Emil memaparkan bahwa hal seperti ini tidak dinamakan dengan konversi. Karena pada dasarnya masyarakat masih tetap menggunakan bahan bakar fosil yang itu jumlahnya sangat terbatas.
Disamping itu, pembangkit listrik yang menggunakan energi dari batubara dinilai sebagai sesuatu yang sangat merugikan. ”Batubara memang banyak dan lebih murah dibanding minyak,” ujarnya. Akan tetapi jika dibandingkan efek emisi gas karbonnya, justru pada dasarnya nilai keekonomisan batubara lebih merugikan. ”Bagaimana dengan penyakit, iklim yang berubah, dan pencemaran yang terjadi, apakah uangnya bisa dipulangkan dengan pengotoran karbon ini,” ujarnya.
Melihat fakta ini maka sejak dari dini, sudah seharusnya Indonesia harus berpikir soal energi terbaharukan. Potensi sumber energi nonfosil ini disebutkan antara lain setara 75,67 giga Watt (GW) untuk panas Bumi (27 GW), mikro hidro (0,45 GW), biomassa (49,81 GW), tenaga surya 4,8 kWh/m2/hari, tenaga angin 9,29 GW, serta uranium yang setara 3 GW.
Sahat Pakpahan, peneliti dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) memaparkan bahwa sebenarnya Indonesia menyimpan potensi energi alam yang bisa dimanfaatkan. Energi itu antara lain, gelombang laut, tenanga angin, geotermal, panas matahari dan biomass. Untuk angin sesuai dengan penelitiannya yang dilakukan di Indonesia bagian timur, dikatakan bahwa bisa dibuat listrik yang dibangkitkan oleh turbin dengan potensi hingga 2 megawatt. Untuk membangkitan listrik sebesar ini, rata-rata angin sudah bisa diprediksi dengan kecepatan rata-rata antara 4-7 meter per detik. ”Energi ini sudah sangat cukup untuk memenuhi 10 rumah dalam kebutuhan listrik pada kelas standar dan Jerman telah membuktikan fakta ini,” ujarnya.
Bahkan Ia mencontohkan untuk wilayah Nusa Tenggara Timur, kecepatan angin mencapai 7,5 meter per detik. Potensi terebut tentus saja akan sangat besar dan bisa menarik investor dari luar. Namun sayangnya dari segi infrastruktur, Indonesia menghadapi kendala. Oleh karenanya tawaran dari Jerman, dengan menggunakan pancangan beton yang bisa membangkitkan energi sebesar 1,7 megawatt belum bisa diterapkan.
Dari kajian tim Lapan, masalah transportasi menjadi kendala tersendiri untuk membawa perangkat generator, sehingga solusi yang diberikan adalah membangun turbin secara paralel untuk menghasilkan kapasitas yang besar. Tidak hanya itu, aplikasi lain yang lebih menguntungkan adalah dengan model hibrid. Teknologi ini memanfaatkan gabungan antara sel surya, tenaga angin, dan air. Jika semuanya digabungkan ia yakin, energi listrik masyarakat bisa terpenuhi dan bahkan melebihi.
Hilmi Panigoro, ketua Masyarakat Energi terbaharukan (METI) mengusulkan agar potensi panas bumi di Indonesia lebih banyak dimanfaatkan. Sebagaimana diketahui bahwa wilayah Indonesia mengandung potensi yang cukup besar. ”Energi ini besar sekali dan tidak mungkin untuk ditransport, jadi mengapa tidak kita manfaatkan,” ujarnya.
Panas bumi jika referensinya dibongkar, juga cukup banyak menyimpan potensi. Selain sebagai sumber listrik, energi panas bumi juga bisa dimanfaatkan dalam bisnis agroindustri.
Sejumlah lapangan panas bumi Indonesia berdekatan bahkan berada di daerah pertanian, peternakan, kehutanan dan perkebunan yang membutuhkan energi panas dalam proses produksi maupun pengolahan hasil. Energi panas bisa dimanfaatkan untuk proses pengeringan, pengawetan, sterilisasi, pasteurisasi, pemanasan dan sebagainya. Selama ini, petani menggunakan bahan bakar minyak (BBM) untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut. Semakin besar industri yang mereka garap, semakin besar pula BBM yang diperlukan.
Untuk itu, menurutku, Langkah tepat untuk mengatasi global warming (pemanasan global), krisis energi, dan penderitaan karena harga yang meningkat dimulai dari diri sendiri. aku pernah wawancara dengan salah satu anggota y.. petinggi dipemerintah, pada intinya, pemerintah sendiri masih belum bisa irit, gimana rakyatnya. hee…. tapi bagaimanapun, kita saya setuju harus mulai dari diri kita sendiri.
(diforward dari Leonard <tidur_segalanya@ yahoo.com>)
HAL-HAL YANG DIDAPAT DARI “GREEN FESTIVAL”
(AKSI MENYELAMATKAN BUMI)
A I R
01. Pemakaian air kita :
Sikat gigi : dengan keran, 1 menit = 6 L
dengan gelas = ½ L
WC flush : single flush = 6 L
dual flush = 3 L
untuk buang air kecil, tekan flushing kecil
untuk buang air besar tekan flushing besar
Cuci mobil : dengan ember = 75 L
dengan selang = 300 L
cuci mobil/siram tanaman dengan selang selama 30 menit = 180 L
Mesin cuci : front loading = 100 L
top loading = 150 L
Cuci piring : keran (15 menit) = 90 L
baskom = 45 L
02. Keran / WC bocor, per hari membuang air sia-sia 100 L
03. Rata-rata pemakaian air di Indonesia, per orang per hari 144 L = 8
galon, sedang di kota per orang per hari 250 L = 13 galon
04. Pemakaian toilet shower lebih irit air daripada gayung
LISTRIK
01. Matikan alat listrik saat tidak digunakan. Jangan biarkan alat listrik
berada pada kondisi stand by, lepaskan kabel dari stop kontak. Gunakan stop
kontak dengan tombol on / off agar tidak perlu repot mencabut/memasang
kabel.
02. Pada kondisi stand by, alat elektronik masih menggunakan listrik sebesar
5 watt. Membiarkan TV, computer, tape, DVD player pada kondisi stand by
selama 8 jam/hari berarti :
– melakukan pemborosan listrik sebesar 160 watt/jam/hari
– memboroskan uang sejumlah Rp. 35.000,- / tahun
– memboroskan emisi 43 kg CO2 / tahun
03. Hematlah listrik terutama pada pk. 17.00 – 22.00 karena pada saat itu
semua peralatan listrik pada umumnya dipakai.
04. Pakailah lampu hemat energi jenis CFL yang ditandai dengan lpw (lower
per watt). Semakin tinggi lpw nya, semakin effisien lampu tersebut. Pilih
lampu CFL dengan lpw lebih besar untuk watt yang sama
KOMPUTER
01. Monitor komputer : jenis LCD lebih hemat energi daripada jenis CRT.
Jenis LCD : memerlukan 40 watt dan 3 watt saat stand by
Jenis CRT : „ 120 watt dan 20 watt saat stand by
02. Lap top lebih hemat energi daripada PC.
Lapt top memerlukan 60 watt sedang PC 200 watt bahkan lebih untuk
merk tertentu.
03. Matikan printer jika tidak digunakan
A C
01. Pemakaian AC
Ruangan A C Daya
10 – 14 m2 ½ PK 400 – 600 watt
14 – 18 m2 ¾ PK 600 – 900 watt
16 – 24 m2 1 PK 900 – 1.200 watt
24 – 36 m2 1 ½ PK 1.200 – 1.900 watt
36 – 48 m2 2 PK 1.900 – 2.700 watt
02. Pakai AC dalam ruangan tertutup agar energi tidak terbuang percuma.
H P
01. Saat mengisi ulang baterai HP, hanya 5% energi listrik yang masuk ke HP,
yang 95% terbuang percuma. Kurangi pemborosan listrik dengan segera mencabut
charger jika baterai HP sudah penuh.
KERTAS
01. Kurangi sampah dengan mengurangi penggunaan kertas untuk menyelamatkan
hutan. Setiap hari sampah kertas di dunia berasal dari 27.000 batang kayu.
02. Pada jaman elektronik ini, penghematan kertas dapat dilakukan dengan
mengirim berita-berita maupun undangan lewat internet/email.
03. Pakai kertas dengan 2 sisi (bolak-balik) .
04. Kertas yang telah dipakai 2 sisi (bolak-balik) dan sudah tak terpakai
lagi, kumpulkan dan berikan pada pemulung untuk dijual sebagai bahan kertas
daur ulang.
05. Pakai lagi amplop dengan membaliknya, hal itu tak akan mengurangi rasa
hormat anda pada penerima surat anda.
06. Pilih isi ulang pulsa dengan yang elektrik bukan gesek untuk menghemat
penggunaan kertas.
BBM / GAS EMISI
01. Pilihlah produk dalam negeri. Produk yang diimpor akan menghabiskan
emisi CO2 untuk pengangkutannya.
02. Mengemudilah dengan benar (eco driving) agar hemat bahan bakar dan
mengurangi emisi CO2. Caranya :
– tidak mengemudi dengan agresif
– pindah ke transmisi yang lebih tinggi secepat mungkin dan jangan terlalu
cepat saat pindah ke gigi yang lebih rendah.
03. Buat janji untuk pergi bersama dengan keluarga atau teman untuk
menghemat BBM, jangan pergi sendiri-sendiri jika arah tujuan sama atau
sejalan.
04. Bepergian dengan kendaraan umum sangat menghemat BBM karena dapat
membawa banyak penumpang (bis, kereta api) dibandingkan dengan mobil
pribadi.
05. Berjalan kaki atau bersepeda dapat menyelamatkan bumi, disamping itu
sangat baik untuk kesehatan.
UNTUK APA MENANAM POHON ?
– pabrik oksigen bagi mahluk hidup
– penyerap polusi udara
– penyerap gas CO2 sehingga mengurangi pemanasan global
– akarnya berfungsi menyerap air hujan sehingga membantu kita terhindar dari
banjir di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau
– pepohonan yang rindang dapat berfungsi sebagai AC alami karena dapat
menurunkan suhu udara di sekitarnya
– memanfaatkan lahan tidur
Bayangkan kerugiannya jika pohon ditebang.
Pakailah bambu sebagai pengganti kayu
GAS RUMAH KACA
Adalah gas dari atmosfer yang berfungsi SEPERTI panel kaca yang ada di
rumah kaca. Tugasnya, menangkap energi panas matahari supaya tidak terlepas
kembali ke atmosfir. Yang termasuk kategori gas rumah kaca adalah CO2
(carbon dioksida), NO2 (dinitro oksida) dan CH4 (metana). Tanpa kehadiran
gas-gas ini, panas akan menguap ke angkasa kembali dan temperatur rata-rata
bumi menjadi 63o F (33o C) lebih dingin.
EFEK RUMAH KACA BUKAN karena gedung/rumah berkaca.
CO2 dihasilkan karena pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu
bara). Pemakaian pupuk kimia juga berpotensi menghasilkan gas metana (CH4).
PEMBOROSAN PENYEBAB GLOBAL WARMING.
– boros tissue = pohon habis untuk bahan baku = penyebab global warming
– pakai pendingin elektronik berlebihan = boros BBM = penyebab global
warming
– boros plastik = boros minyak bumi (bahan bakar plastik) = penyebab global
warming
– boros lampu = boros energi = penyebab global warming
– barang impor = butuh BBM banyak untuk mengangkut = penyebab global warming
– boros menggunakan AC = boros energi = penyebab global warming
” TANGKAP” AIR HUJAN dengan cara :
– buat sumur resapan atau sumur biopori
– buat bak penampung air hujan
– tanam pohon
Tampung air hujan dan gunakan untuk menyiram tanaman, menyikat kamar mandi,
mengepel, dll
MEMBUAT SUMUR BIOPORI
1. gali lubang bentuk silinder, diameter 10 – 30 cm, kedalaman 80 – 100
cm (boleh kurang jika muka air tanah dangkal)
2. jarak antara lubang yang satu dengan yang lain 50 – 100 cm
3. isi lubang dengan sampah organik (sampah dapur, daun, rumput). Tambah
terus sampah organik jika isi lubang berkurang akibat pembusukan
4. perkuat mulut lubang dengan memasukkan paralon (10 cm) dan pinggir mulut
lubang disemen agar tidak longsor
5. tutup dengan “loster” atau tutup saluran WC agar tidak membahayakan
anak-anak
Sumur biopori, cara mudah untuk :
1. mengatasi banjir karena meningkatkan daya resapan air
2. mengatasi sampah karena dapat mengubah sampah organik menjadi kompos
3. mengurangi emisi dari kegiatan mengkompos sampah organik
4. menyuburkan tanah
5. mengatasi masalah timbulnya genangan air penyebab demam berdarah dan
malaria
DAPUR
1. Hindari pemakaian sumpit sekali pakai dan sedotan (hanya dipakai 3 menit)
agar tidak menambah jumlah sampah. Pakailah sumpit yang setelah pakai dapat
dicuci dan digunakan lagi.
2. Cuci dan gunakan kembali peralatan makan setelah dipakai untuk acara
kemudian. Jika kondisinya sudah buruk dan terpaksa dibuang, bersihkan dulu
dari sisa makanan, lalu berikan pada pemulung.
3. Habiskan makanan yang ada dipiring untuk mengurangi sampah.
4. Hindari membuang air minum yang tersisa di gelas/botol. Gunakan untuk
menyiram tanaman, mencuci tangan, dsb Usahakan menghabiskan minuman anda.
5. Aneka jenis tissue diproduksi dari serat kayu dan tidak dapat didaur
ulang. Gunakan lap/serbet yang bisa dipakai berulang kali untuk lap piring,
serbet makan, lap meja, dll
6. Kantong teh celup terbuat dari bahan yang sulit hancur. Pilih teh bubuk
dan bukan teh celup
7. Jangan biarkan magic jar menyala selama 24 jam sehari. Segera matikan
setelah nasi atau masakan matang. Nyalakan hanya sesaat ingin memanaskan
nasi atau makanan
8. Minyak goreng dibuat dari kelapa sawit. Keberadaan kebun kelapa sawit
telah mengubah wajah hutan alam di Indonesia. Berhematlah menggunakan minyak
goreng untuk menyelamatkan hutan kita dan mengurangi emisi. Hutan gambut
menyerap emisi karbon lebih besar dari hujan
9. Pilih sabun atau shampoo berukuran besar, bisa diisi ulang. Selain lebih
ekonomis, kita juga bisa mengurangi sampah kemasan
10. Kulkas yang kosong lebih menghabiskan listrik daripada kulkas yang
penuh.
Jakarta, Parkir Timur Senayan
18 – 20 April 2008.
Save our environment, save our planet
for today and the future
Komentar»
No comments yet — be the first.