Aku Meriview

Ku buat catatan tentang windows server 2008. ku buat berita dan ku tuliskan apa adanya. Aku meriview.

Tetapi siapa yang tahu.

Kebetulan akau memang kerja di media sebagai wartawan. Tapi toh, apa salahnya jika kutulis berita itu dalam bentuk cerita biasa. Soalnya aku meriew, menulis ulang dari seseorang. Apakah sudah dibaca atau belum oleh sang pemeriksa. Aku tidak tahu. Tapi apa yang kudengar. Tulisanku promosi.

Tulisanku promosi, it’s OK. Ya, karena menyebut windows server 2008. tetapi apakah salah jika aku memberitakan. Aku bukan bertugas untuk meriview segalanya apalagi jika sampai membandingkan antara windows server 2008 dengan Linux, Unix, atau SQL, atau Server lainnya. Bukan aku g mau tau, tetapi apa waktuku cukup.

Lalu aku bertanya, untuk meriview itu tugas siapa. Bukankah meriview itu tugas mereka yang meriset dan punya banyak waktu. Setidaknya pengetahuan yang lebih cukup. Apa aku berhak untuk menilai sebuah program padahal aku sendiri belum pernah mencoba. Aku sendiri juga tidak tahu apa yang dimaksud dalam penjelasan sang narasumber dan beberapa tulisan yang direview.

Aku bisa meriview. Tetapi jika aku mereiview dan tetap membandingkan apakah aku bukan promosi juga. So whats wrong, siapa yang salah. Emang kenapa sih kalo aku mempromosikan atau menyebut2 server 08, toh g ada yang salah.

Yang salah jika aku memanfaatkan dari tulisanku untuk mencari uang dengan cara memeras. Yah , tahu kan maksudku. … tapi itu tidak ku lakukan. Aku bertuga shanya memberitakan. ITU PRINSIPKU, Menyampaikan apa yang aku ketahui.

Permasalahan itu mencari uang, itu kan tugas AE yang pinter2 ngaid bagaimana Microsoft bisa mengeluarkan uangnya untuk perusahaan. Aku g salah dong, promosi atau tidak ya memang kenyataanya aku memberitakan mereka.

Catatan: Aku tidak melebih-lebihkan. Aku memang tidak mereview sendiri. Tapi yang ku lakukan adalah menulis berita review.