Pesan Dari Jarak 15 Milyar Kilometer Januari 8, 2008
Posted by agusdd in astronomi, science.trackback
tau g? Voyager 1 kini telah menebus batas tatasurya kita lho..

Bermimpi menemukan kehidupan selain di Bumi selalu dikabarkan para ilmuwan. Alasannya cukup mudah dimengerti, apakah alam yang sangat luas ini memang hanya ditinggali oleh makhluk Bumi atau ada makhluk lain di semesta sana. Berbekal dari inspirasi ini maka sebuah pesawat perintis tanpa awak untuk mencari kehidupan pun mulai diciptakan.
Wahana pertama yang dibuat adalah Voyager I. Proyek buatan NASA dan Caltec ini adalah simbol kedigjayaan buah pikiran manusia. Diterbangkan pada 5 September 1977, Voyager I dibekali dengan berbagai jenis pengenalan dan kebudayaan manusia.
Dilihat dari bentuknya mirip dengan seperti cara komunikasi antara manusia prasejarah dengan manusia modern. Voyager dilengkapi dengan banyak simbol antara lain sebuah piringan rekaman bahasa manusia serta dimana letak matahari dan Bumi yang di dalamnya ada kehidupan yang ditinggali oleh manusia. Semuanya dengan harapan, Voyager I mungkin akan diketemukan oleh makhluk lain.
Misi penjelajahan Voyager I adalah pesawat tercepat yang pernah diciptakan manusia dengan daya tempuh hampir 40 ribu kilometer per jam. Untuk menuju ke Bulan, dari Bumi hanya dibutuhkan waktu beberapa jam saja. Sementara menuju ke planet terjauh di sistem tatasurya kita, Pluto, dibutuhkan waktu lebih dari 15 tahun. Sungguh kecepatan ini adalah kecepatan tercepat yang pernah dibuat tahun 70-an, bahkan dibanding supersonik sekalipun. Namun meski sudah sangat cepat, untuk menuju bintang terdekat dari Bumi, Voyager I membutuhkan waktu lebih dari 40 ribu tahun. Padahal prediksi peneliti pada tahun 2020, masa pakai pesawat ini sudah tidak akan lagi berfungsi.
Kabar yang membahagiakan dari para peneliti NASA bahwa Voyager I yang menjadi pesawat tercepat melebihi Voyager 2, kini telah mencapai jarak 15 milyar kilometer. Dari jarak sejauh ini, peneliti kini telah mengetahui tingkat kepadatan antara inti matahari ke luar sistem tatasurya kita. Ternyata pengukuran yang dilakukan, bahwa sistem tatasurya kita dilindungi oleh lapisan udara matahari. Pelindung tata surya ini disebut heliosphere.
Sama seperti halnya atmosfer. Heliosphere Matahari juga memiliki lapisan-lapisan atmosfer. Pada jarak yang telah menembus batas tatasurya, Voyager I melaporkan bahwa Heliosphere atau udara pelindung matahari terdalam mempu membelokkan terpaan angin dari sistem luar. Pada 30 Agustus 2007 lalu, Voyager 2 juga menyusul batas termination shock yang sebelumnya telah dilalui oleh Voyager I.
Daerah ini adalah batas terluar antara angin matahari dengan lingkungan terluar sistem tatasurya. NASA sendiri masih memperdebatkan batas atau panjang termination shock ini meskipun telah diberitakan pada bulan Mei 2005 bahwa Voyager 1 telah keluar dari wilayah termination shock dan telah berada di heliosheath. Heliosheath adalah wilayah pada heliosphere sebelum batas terluar yang disebut sebagai heliopause.Bersama dengan lapisan-lapisan perlindungan sistem tatasurya ini kita mengitari galaksi Bimasakti.
Karena jarak yang sudah demikian jauhnya dengan sistem transfer data sederhana konvensional (buatan teknologi tahun 1977), Voyager I membutuhkan waktu hingga 15 jam untuk mengirimkan sinyal. Diharapkan dalam setiap penerbangan ini, Voyager dapat selalu mengirimkan data-data yang bisa membantu manusia memahami lingkungan alam semesta ini.
Catatan dari perjalanan Voyager I adalah apakah bisa atau tidak manusia menemukan makhluk hidup lain, terlepas dari hal itu para ilmuwan perlu berpikir jalan untuk menciptakan pesawat yang jauh melebihi kecepatan cahaya. Karl Grossman, penulis “The Wrong Stuff: The Space Program’s Nuclear Threat to Our Planet.” banyak menyebut bahwa perihal misi angkasa ini jauh lebih sulit dan tidak dapat diprediksi resikonya. Salah satu hal yang perlu diwaspadai adalah resiko meledaknya pesawat. Kesehatan pun sangat perlu diperhatikan jika manusia akan ikut diangkut dalam misi penelitian tersebut.
woow..
Thank you infonya .