Membuat Karpet Aladin

Efek Casimir menjadi kunci sebuah benda untuk melayang

Kedengarannya seperti lelucon ketika ilmuwan mampu membuat jubah Herry Potter pada 2006 lalu. Meski baru dalam tahap mikroskopis, pembuktian teknologi jubah yang dapat menghilang tersebut benar-benar nyata.

Publikasi terbaru masih dengan menggunakan teknologi bahan metamaterial yang sama, peneliti Inggris mampu menyusul kejutan tersebut dengan hal yang sangat baru. Katanya mereka mampu membuat karpet Aladin. Meski tidak terbang layaknya dalam film, namun teori-teori ilmiah yang diajukan cukup masuk akal.

Percobaan yang dilakukan untuk membuat benda melayang, sebelumnya juga pernah diteliti menggunakan medan magnet. Teknik ini disebutkan mampu mendorong suatu objek tanpa menggunakan bahan bakar. Kelemahan teknik ini adalah membutuhkan magnet dan energi yang cukup besar. Perbedaaanya dengan teori baru yang diajukan adalah mengurangi energi dengan menciptakan kekuatan gaya dorong dari ruang hampa yang membentuk fluktuasi kuantum.

Rancangan proposal teknologi ini telah dibuat pada Mei 2006. Pelopornya adalah dua peneliti dari Inggris, Ulf Leonhardt dari St Andrew’s University, dan John Pendry dari Imperial College. Dalam proposal mereka disebutkan menghilangkan benda dengan ilmu pengetahuan adalah nyata, demikian pula untuk menerbangkannya.

”Kami berpikir, materi baru yang bekerja pada tingkat gelombang mikro tersebut sudah dapat dibuat meski masih sulit,” kata Leonhardt. Logikanya, bahan metamaterial yang berasal dari campuran logam tersebut mampu membuat medan elektromagnet sendiri yang lebih kecil. ”Jika mampu membelokkan, tentunya, ada suatu tenaga didalamnya,” ujarnya.

Leonhardt berasumsi bahwa bahan metamaterial yang ukuran logamnya berukuran lebih kecil dibandingkan panjang gelombang cahaya tetap memiliki energi. Alasannya, yaitu berdasarkan teori bahwa tenaga masih akan tetap ada meski itu dalam kondisi yang hampa dan pada suhu nol derajat, kondisi ini disebut sebagai zero point.

Seperti dalam penyelidikan para ilmuwan untuk membuat ruang hampa, tidak berarti cukup dengan menyedot seluruh materi yang ada didalam ruang tertutup. Penyelidikan modern memperlihatkan meski ruang tersebut telah kosong akan tetapi masih ada tertinggal radiasi panas yang tejadi karena perbedaan temperatur. Dan meski suhu telah dibuat nol derajat menurut para peneliti, masih ada partikel-partikel energi tak terlihat yang menghasilkan gaya tak terukur.

Pembuktian ini dilakukan oleh seorang ahli fisika, Hendrik B.G Casimir. Dalam percobaan yang dilakukannya diperlihatkan dua plat logam yang didekatkan pada jarak satu mikrometer masih memunculkan gaya tarik-menarik antara dua plat. Meskipun dibuat pada situasi seperti disebutkan tadi, kondisinya pun tetap sama, fenomena tersebut membuktikan bahwa energi tak terlihat memang ada. Bukti ilmiah hingga teknologi nano saat ini membuktikan bahwa fakta-fakta tersebut memang benar dan nyata.

Thomas Philbin, peneliti dari St Andrew’s University, turut mendukung asumsi membuat benda melayang dengan bahan metamaterial mungkin saja diwujudkan pada masa depan. Caranya yaitu dengan mengadopsi apa yang disebut efek Casimir. Pada efek ini energi pada dua plat yang saling didekatkan tersebut akan menimbulkan gaya dorong elegtromagnet. Sifat ini muncul karena dua plate yang saling didekatkan dan dibuat menjadi ruang hampa memunculkan medan magnet karena pengaruh fluktuasi kuantum.

Gaya ini, katanya, akan bisa dikontrol dengan memasukkan bahan metamaterial. Diyakini, ketika diselipkan metamaterial diantara dua plate logam akan membuat energi dibengkokkan dan menjadi tenaga pendorong elektromagnet yang kuat. Tenaga ini akan mampu mendorong sebuah plate untuk melayang diudara.

“Menggunakan bahan metamaterial untuk membengkokkan kekuatan efek Casimir yang selama ini berhamburan adalah ide yang kreatif,” kata Federico Capasso, ahli efek Casimir dari Harvard University. Kuncinya kata Capasso adalah dengan memodifikasi bagaimana kekuatan efek Casimir dapat diperbesar dan disearahkan untuk menolak berlawanan.